Tingginya Prevalensi anak penyandang autism dan anak berkebutuhan khusu(ABK) lainnya dari tahun ke tahun sungguh sangat menghawatirkan. Saat ini prevalensi anak autism adalah 1:100 jadi di setiap 100 kelahiran, satu diantanyanya adalah peyandang autism. Diperkirakan di Indonesia sudah terdapat 550 ribu anak penyandang Autism dan ABK 4.5 juta jiwa.
Peningkatan jumlah anak penyandang autisme dan anak berkebutuhan khusus lainya dari tahun ketahun yang tidak diikuti dengan ketersediaan Terapis, Tenaga Pendidik Khusus, Special Teacher, Pseudo Teacher, Guru Pendamping Khusus dan Konselor yang ada menjadi masalah serius dalam penanganan ABK saay ini. Pada tataran operasional sering kali dijumpai para orang tua, lembaga pendidikan inklusi dan Klinik tumbuh kembang kesulitan mendapatkan terapis/tenaga pendidik yang dibutuhkan.
Dampak lain yang timbul akibat terbatasnya Sumber Daya Manusia dalam praktek penanganan anak penyandang autism dan ABK lainnya adalah tingginya biaya treatment /penanganan untuk anak autistik, dan keterbatasan sekolah reguler yang menyelenggarakan pendidikan inklusi karena minimnya Guru Pendamping Khusus (GPK).
Atas dasar kondisi tersebut kami berinisiasi untuk menyelenggarakan pendidikan jalur cepat untuk mencetak terapis, maka didirikanlah Special Needs Educational Program (SNEEP) pada 7 Desember 2010 atau bertepatan dengan tahun baru Hijriyyah tanggal 1 Muharram 1432 di Jakarta.
Layanan Kami
Layanan Kami
0 komentar:
Posting Komentar